REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Para pengrajin kaos di Sentra Kaos Suci Kota Bandung mengeluh karena kenaikan harga kain katun yang menjadi bahan baku produksi mereka naik hingga 100 persen.
"Kenaikan harga kain katun di tidak masuk akal, masa kenaikannya hingga 100 persen. Jelas hal ini membuat pengrajin kaos Suci banyak yang berhenti operasi," kata Ketua Koperasi Sentra Kaos Suci di Bandung, Marnawi Munamah di Bandung, Kamis.
Menurut Marnawi, kenaikan harga kain katun meningkat signifikan dalam sebulan terakhir. Namun kenaikan ekstrem terjadi dalam seminggu terakhir ini hingga menembus Rp120 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harga kain katun per kilogram hanya Rp60 ribu.
Marnawi menyebutkan, selama ini belum pernah terjadi kenaikan harga kain katun hingga mencapai 100 persen seperti saat ini. "Kain katun seolah menghilang dari pasaran, selain mahal bila adapun jumlahnya tidak banyak. Kami jadi kesulitan menetapkan harga jual kepada konsumen," kata Marnawi.
Ia menyebutkan, dengan harga Rp60 ribu per kilogram, para pengrajin kaos Suci masih bisa menjual harga kaos Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per buah. Namun dengan harga tinggi saat ini maka harga jual kaos bisa mencapai Rp70 ribu per buah.
Akibat adanya kenaikan harga kain katun hinggan 100 persen, maka para pengrajin mengurangi produksinya hingga 50 persen dari biasanya, bahkan ada yang menghentikan produksinya sama sekali karena takut merugi atau dibatalkan pemesannya.
"Akibat ada penurunan produksi kaos, jelas omsetnya turun. Tenaga kerja juga dikurangi. Dari sebelumnya mempekerjakan sampai 60 orang kini hanya 30 orang saja," kata Marnawi.
Ia menyebutkan, dari 10.000 tenaga kerja di sentra kaos Suci, saat ini sekitar 5.000 tenaga kerja menganggur akibat adanya krisis harga kain katun itu.
sumber:
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/ekonomi/11/01/20/159751-harga-katun-naik-100-persen-perajin-kaus-pusing